Rabu, 16 Oktober 2019

Panggung Budaya & Kuliner Tanah Airku


Semarang, 4 Oktober 2019 - Saya bersama teman saya mengunjungi wisata Kota Lama dalam rangka menyegarkan fikiran selepas penat setelah bekerja, kami bertemu di Taman di sebelah Gereja Blenduk yang telah dibangun sejak lama, kami menemukan "Galery Industry Kreatif Semarang" dan kami melihat-lihat koleksi - koleksi yang ada didalamnya, ternyata banyak sekali koleksi kuno yang telah tersimpan di galeri ini baik itu untuk dijual maupun hanya dipamerkan saja. Galeri ini berisikan uang - uang kuno dibawah tahun 2000an, barang-barang antik yang sudah jarang ditemui, koleksi koran dan surat kabar pada zaman dahulu yang tulisannya masih menggunakan ejaan lama, dan bahasa Belanda, dan juga koleksi - koleksi batik yang kainnya bagus dan nyaman. 

Tak disangka setelah kami keluar tidak jauh dari galeri, kami menemukan berbagai stand kuliner yang berasal dari Jawa Tengah maupun stand kuliner lainnya, yaitu beberapa jenis makanan seperti nasi ayam, gudeg, jamu pak jun yang bermanfaat bagi kesehatan, siomay, coto Makassar, aneka seafood seperti kerang dan cumi bakar, tahu gejrot, susu sapi dengan berbagi rasa, dan lainnya.




Diantara berbagai pilihan kuliner yang akan kami santap malam itu, saya dan teman saya memilih Nasi ayam/Nasi Liwet Bu Widodo, kuliner khas Semarang ini sudah beroperasi sejak tahun 1944.  Nasi Ayam Bu Widodo ini sudah lama berjualan di sekitaran Simpang Lima Semarang di depan Tugu Pemuda, di seberang pojok Masjid Raya Baiturrahman, atau di sekitaran 100 meter dari Lawang Sewu. Harga satu porsinya juga sebanding dengan rasa dan isinya, yaitu sekitar Rp.11.000 - Rp. 15.000, namun jika ada penambahan lauk seperti sate akan menambah biaya sekitar Rp. 3.000 - Rp. 5.000. Satu porsi nasi ayam biasanya berisikan nasi, tahu opor, labu siam, telur, sayur krecek, dan juga suwiran ayam, rasa yang dinikmati adalah sedikit pedas dan manis, dan ditambah dengan sambal, sedangkan pilihan lauknya mulai dari opor daging kampung, usus, sate jerohan, dan krupuk.

Setelah kami menyantap makanan sampai habis, kami menonton film di kursi-kursi yang sudah disediakan didepan LCD dan panggung yang bertuliskan "Panggung Budaya dan kuliner Tanah Airku", film yang diputar yaitu berjudul "Merah Putih" sesuai dengan tema yang diusung pada acara yang telah diselenggarakan di Semarang ini. Film ini merupakan film drama historis Indonesia yang dirilis tahun 2009 dan merupakan bagian pertama dari rangkaian "Trilogi Merdeka" yang merupakan trilogi film perjuangan pertama di Indonesia. Sayangnya pengunjung pada malam itu tidak terlalu banyak dan ramai sehingga minat untuk menonton film  bertema perjuangan tersebut masih kurang. 

Demikianlah cerita saya tentang pengalaman saya yang sudah menyempatkan waktu untuk menghadiri acara yang diselenggarakan di Semarang ini, semoga ada kesempatan dan waktu saya untuk menuliskan resensi film tentang "Trilogi Merdeka".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Merayakan Kemerdekaan dan Hari Istimewa sambil Menikmati Indahnya The Lawu Park

Hai kawan, traveling kali ini adalah pengalaman berkesan yang aku rasakan, karena traveling kali ini adalah momen dimana aku me...