Kamis, 17 September 2020

Perempuan Tanah Jahanam (Terjebak di masa lalu hingga mengubur kutukan)

           Sumber gambar : Liputan6.com

Kisah ini dimulai dari Maya yang bekerja sebagai penjaga karcis tol yang pada malam hari sedang bertugas dan tiba-tiba diganggu oleh seorang laki-laki misterius. Ia sudah berusaha menelepon sahabatnya, Dini agar bisa mengirimkan bantuan kepadanya, namun malangnya Maya tidak bisa melarikan diri dari pemuda misterius itu, dan tetap dilukai meskipun petugas kepolisan datang menolongnya dan menembak pria misterius itu hingga mati. 
Semenjak peristiwa itu terjadi Maya dan dini memutuskan beralih profesi menjadi penjual kain dan membuka toko di pasar. Namun suatu ketika maya penasaran dengan kejadian yang pernah menimpanya dan mencoba mencari tahu hingga akhirnya dia menemukan sobekan mantra yang diselipkan di pahanya, hingga maya berhasil menemukan jati dirinya bahwa dia berasal dari sebuah desa bernama Harjosari, dan maya ingin menguak lebih dalam tentang masa kecil dan keluarganya. 
Beberapa hari kemudian Maya dan Dini pergi ke desa itu dan menaiki sebuah bus dengan perjalanan yang memakan waktu lama, namun di tengah perjalanan maya melihat tiga anak kecil yang sedang berdiri padahal waktu itu hari sudah gelap dan tengah malam, Maya semakin penasaran dan ingin cepat sampai ke desa itu, hingga akhirnya maya dan dini berhasil sampai ke desa itu dan bertemu dengan pemuda bernama Nano yang bekerja sebagai kusir yang mengantarkannya ke desa Harjosari, dan di desa itu Maya berhasil menemukan rumah tua tempat peninggalan Ayah dan ibu Maya sewaktu ia masih kecil. Maya juga berhasil menemukan makam kedua orang tuanya, namun dia menemukan keanehan kepada tatapan warga yang melihatnya, dan Maya pun bingung sebenarnya ada apa dengan desa itu dan masa lalu keluarganya.
Saat Maya sedang mencari makan dan kembali lagi ke rumahnya, dia mencari Dini yang ditinggalnya sendiran dan tidak berhasil menemukannya. Ia menunggu hingga malam namun tak ada kabar darinya, dan nomornya juga tidak berhasil dihubungi. Kemudian ia berusaha mencarinya keluar rumah, dan tiba-tiba Maya melihat sekerumun orang yang ada disebuah rumah, dan ternyata dia melihat seorang wanita melahirkan dan bayi yang dibunuh tanpa kulit. Melalui Ratih ia berhasil sembunyi dirumahnya dan mengetahui sebuah kutukan yang berhubungan dengan dirinya dan juga mengetahui bahwa dini telah dibunuh dan kulitnya dijadikan sebuah wayang, betapa terkejutnya dia bahwa saat ini dia juga sedang dicari dan menjadi buronan orang desa karena mereka percaya dengan membunuh dan mengkuliti anak yang pertama lahir dengan kutukan itu akan mengubur semua kutukan itu.
Ratih membawa Maya menuju pintu keluar utara desa, dan menunggu Nano yang sudah menaiki motor dan akan menjemputnya, namun sayangnya saat ia telah sampai Nano malah dijebak oleh orang desa, dan dibunuh, dan saat itu juga Maya menceritakan bahwa ia telah bertemu suami Ratihh dikota dan berusaha mencoba membunuhnya. Ratih yang terkejut tetap tidak marah kepada Maya dan tetap membantunya melarikan diri. Namun sayangnya, saat Maya berusaha melarikan diri dengan menumpangi pick up yang ditemuinya dijalan, supir pick up itu malah diganggu dan kecelakaan hingga Maya terpental sampai ia dirasuki oleh ketiga anak kecil yang pernah dlihatnya. Anak kecil itu berusaha mengajak masuk Maya ke dalam masa lalu mereka dan menceritakan segalanya, bahwa sesungguhnya mereka adalah anak kecil yang dibunuh oleh ayah maya dan dikuliti dijadikan wayang. Maya adalah anak kecil hasil dari perzinahan ibunya (Nyai Shinta) dan Ki Saptadi yang saat ini telah menjadi Kepala Desa di desa itu. Ibu Ki Saptadi (Nyi Misni) tidak ingin maya dilahirkan sehingga ia berusaha mengutuk Maya menjadi anak pertama yang dilahirkan tanpa kulit. Ibu Ki Saptadi memiliki dendam masa lalu kepada kakek Maya yang telah menghamilinya dan melahirkan anaknya ki Saptadi, sehingga ia tidak ingin hal yang sama terulang kembali. Ketiga anak kecil itu mengatakan bahwa kutukan itu bisa hilang jika kulit dan tulang mereka disatukan dan dikubur dalam satu tempat yang sama. 
Saat itu juga Maya tersadarkan dan kembali kerumah itu bersama dengan Ratih dan berusaha mencari dan menguburkan tulang dan kulit mereka. Namun malangnya, ketika Maya berusaha keluar dari rumah itu dan kabur dari desa itu, Maya telah dikerubungi oleh sekumpulan warga desa dan kemudian digantung dalam posisi terbalik dan akan dikuliti, dan saat itu juga ada warga yang akan melahirkan, beruntungnya Maya berhasil menjelaskan semuanya kepada Ki Saptadi bahwa bukan dialah penyebab bayi-bayi yang lahir itu mendapat kutukan lahir tanpa kulit, namun penyebabnya adalah ketiga anak kecil yang telah dikuliti oleh ayahnya dan baru saja telah ia kumpulkan dan satukan kulit mereka kembali sehingga kutukan itu telah berakhir hingga akhirnya bayi itu mendapatkan kesempatan dilahirkan dan bayinya lahir terbukti dengan selamat dan sehat sebelum Ki Saptadi dan Ibunya membunuh Maya. Namun setelah mengetahui Maya adalah anak kandungnya dan ibunya telah memperdayainya selama ini Ki Saptadi bunuh diri dan kemudian ibunya pun ikut bunuh diri. Maya selamat dan dapat keluar dari desa itu dan menjalani kehidupannya kembali di kota. 
Lokasi film ini berada di Desa Harjosari (Jawa Timur) yang dikelilingi oleh empat jenis hutan, yang salah satunya hutan pinus, lalu hutan homogen kayu-kayu besar, hutan bambu, dan hutan heterogen di dekat desa. Rumah besar yang ada dalam film berada di Banyuwangi, sudah tua dan tidak dihuni hampir 30 tahun, yang keaaannya sangat cocok dengan cerita yang ada. (info liputan 6.com)
Film ini disutradai oleh sutradara ternama yang pernah terlibat dalam film "Pengabdi Setan" yaitu Joko Anwar, dan tidak kalah pentingnya peran utamanya dibintangi oleh Tara Basro (Maya), dan peran pendukung Marissa Anita (Dini), Asmara Abigail (Ratih), Ario Bayu (Ki Saptadi), Christine Hakim (Nyi Misni), Aghniny Haque (Laras), Faradina Mufti (Nyai Shinta), Teuku Rifnu Wikana (Bimo),  dan Abdurrahman Arif (Nano)

Merayakan Kemerdekaan dan Hari Istimewa sambil Menikmati Indahnya The Lawu Park

Hai kawan, traveling kali ini adalah pengalaman berkesan yang aku rasakan, karena traveling kali ini adalah momen dimana aku me...