Jumat, 18 Oktober 2019

Resensi Film "Koki-Koki Cilik 1"


                                                                Sumber : MNC Pictures

Mengisahkan tentang beberapa anak yang pergi ke Cooking Camp, Cooking Camp adalah kompetisi memasak yang dikhususkan untuk anak – anak belajar, bermain, dan terutama mengasah kemampuan mereka dalam berkompetisi memasak. Cooking Camp adalah impian Bima, seorang anak laki-laki yang mempunyai mimpi dan cita-cita seperti ayahnya, sehingga dia dan ibunya bersama-sama menabung agar bisa mengikuti Cooking Camp. Meskipun uang yang dikumpulkan Bima dan ibunya masih belum cukup untuk mengikuti Cooking Camp, ternyata keberuntungan memihak pada Bima lewat kebaikan hati para tetangganya yang membantunya mengumpulkan uang untuk menutupi kekurangan biaya pendaftaran Cooking Camp. Di Cooking Camp, Bima bertemu dengan Chef Grant seorang Kepala Sekolah di Cooking Camp dan Pak Malik Pemilik Cooking Camp. Bima bertemu dengan anak-anak lainnya di sana yaitu Niki, Kevin, Melly, Alva dan termasuk Key cucu Pak Malik . mereka bermain dan belajar bersama perihal pengetahuan memasak hingga menjadi akrab dan membantu satu sama lain.
Suatu ketika saat Bima dan teman-temannya pergi Ke Kebun mengambil sayuran untuk dijadikan bahan masakan, tak disangka Bima malah dikerjai dengan seorang anak bernama Oliver yang tidak menyukai Bima karena kegigihannya dalam memasak, terlebih lagi Bima bisa masuk 10 besar dalam kompetisi Cooking camp, Oliver mengarahkan petunjuk arah ketempat yang tidak seharusnya dituju, tak disangka kejailan Oliver malah mentakdirkan Bima bertemu dengan Chef Gilang yang saat ini tinggal di sekitar Cooking Camp dan bekerja menjadi staf cleaning di Cooking Camp, dan Chef Gilanglah yang mengajari Bima dalam memasak masakan yang belum pernah dimasak oleh Bima sehingga mengantarkan Bima untuk masuk ke babak final.
Kompetisi Cooking Camp juga mempertemukan Bima dengan teman barunya Audrey yang dikenal sebagai pemenang kompetisi Cooking Camp tiga tahun berturut-turut. Audrey mempunyai bakat memasak yang sangat luar biasa, cekatan, dan tak tertandingi, meski begitu ia bagaikan robot yang disetir oleh ibunya untuk melakukan apa yang diinginkan oleh ibunya, Meski Audrey memiliki cita-cita tersendiri menjadi dancer profesional. Lalu mampukah Bima memenangkan kompetisi Cooking Camp meskipun langkahnya selalu dicurangi oleh Oliver dan mampukah Bima mengalahkan Audrey sang juara berturut-turut di Cooking Camp ?
Film koki – koki cilik mengajarkan arti sebuah kebersamaan, persahabatan, dan tentunya sebuah kompetisi harus dilakukan dengan kejujuran dan tidak boleh dilakukan dengan kecurangan, film ini juga mengajarkan bahwa dalam sebuah kompetisi menang dan kalah tidak terlalu penting, yang terpenting adalah sebuah proses dalam mengejar mimpi dan cita-cita, dan film ini juga mengajarkan bahwa seorang anak bebas memilih mimpi dan cita-cita sesuai yang dikehendakinya bukan meminta anak melakukan apa yang orang tua minta. 
Koki-Koki Cilik merupakan film drama anak Indonesia yang bertema memasak dan telah tayang pada tahun 2018 dan disutradai oleh Ifa Isfansyah. Film ini dibintangi oleh artis cilik pendatang baru yaitu Chloe Xaviera yang juga keponakan Agnes Monica, Farras Fatik, Alifa lubis (Pemenang Little Miss Indonesia tahun 2013), Finalis Junior Master Chef Indonesia Musim 1, Patrick Milligan, Penyanyi cilik Romaria, Marcello, Morgan Oey, Aura Kasih, Ringgo Agus Rahman, Fanny Fabriana, dan masih banyak lagi. 








Rabu, 16 Oktober 2019

Panggung Budaya & Kuliner Tanah Airku


Semarang, 4 Oktober 2019 - Saya bersama teman saya mengunjungi wisata Kota Lama dalam rangka menyegarkan fikiran selepas penat setelah bekerja, kami bertemu di Taman di sebelah Gereja Blenduk yang telah dibangun sejak lama, kami menemukan "Galery Industry Kreatif Semarang" dan kami melihat-lihat koleksi - koleksi yang ada didalamnya, ternyata banyak sekali koleksi kuno yang telah tersimpan di galeri ini baik itu untuk dijual maupun hanya dipamerkan saja. Galeri ini berisikan uang - uang kuno dibawah tahun 2000an, barang-barang antik yang sudah jarang ditemui, koleksi koran dan surat kabar pada zaman dahulu yang tulisannya masih menggunakan ejaan lama, dan bahasa Belanda, dan juga koleksi - koleksi batik yang kainnya bagus dan nyaman. 

Tak disangka setelah kami keluar tidak jauh dari galeri, kami menemukan berbagai stand kuliner yang berasal dari Jawa Tengah maupun stand kuliner lainnya, yaitu beberapa jenis makanan seperti nasi ayam, gudeg, jamu pak jun yang bermanfaat bagi kesehatan, siomay, coto Makassar, aneka seafood seperti kerang dan cumi bakar, tahu gejrot, susu sapi dengan berbagi rasa, dan lainnya.




Diantara berbagai pilihan kuliner yang akan kami santap malam itu, saya dan teman saya memilih Nasi ayam/Nasi Liwet Bu Widodo, kuliner khas Semarang ini sudah beroperasi sejak tahun 1944.  Nasi Ayam Bu Widodo ini sudah lama berjualan di sekitaran Simpang Lima Semarang di depan Tugu Pemuda, di seberang pojok Masjid Raya Baiturrahman, atau di sekitaran 100 meter dari Lawang Sewu. Harga satu porsinya juga sebanding dengan rasa dan isinya, yaitu sekitar Rp.11.000 - Rp. 15.000, namun jika ada penambahan lauk seperti sate akan menambah biaya sekitar Rp. 3.000 - Rp. 5.000. Satu porsi nasi ayam biasanya berisikan nasi, tahu opor, labu siam, telur, sayur krecek, dan juga suwiran ayam, rasa yang dinikmati adalah sedikit pedas dan manis, dan ditambah dengan sambal, sedangkan pilihan lauknya mulai dari opor daging kampung, usus, sate jerohan, dan krupuk.

Setelah kami menyantap makanan sampai habis, kami menonton film di kursi-kursi yang sudah disediakan didepan LCD dan panggung yang bertuliskan "Panggung Budaya dan kuliner Tanah Airku", film yang diputar yaitu berjudul "Merah Putih" sesuai dengan tema yang diusung pada acara yang telah diselenggarakan di Semarang ini. Film ini merupakan film drama historis Indonesia yang dirilis tahun 2009 dan merupakan bagian pertama dari rangkaian "Trilogi Merdeka" yang merupakan trilogi film perjuangan pertama di Indonesia. Sayangnya pengunjung pada malam itu tidak terlalu banyak dan ramai sehingga minat untuk menonton film  bertema perjuangan tersebut masih kurang. 

Demikianlah cerita saya tentang pengalaman saya yang sudah menyempatkan waktu untuk menghadiri acara yang diselenggarakan di Semarang ini, semoga ada kesempatan dan waktu saya untuk menuliskan resensi film tentang "Trilogi Merdeka".

Minggu, 06 Oktober 2019

Mengintip Koleksi Kendaraan Bersejarah dan Antik di "Museum Angkut" Malang



      Bagi kalian pecinta mobil dan kendaraan bersejarah dan antik, tidak ada salahnya untuk berkunjung ke wisata "Museum Angkut" yang berada di Kota Malang tepatnya di Jl.Terusan Sultan Agung Atas, Desa Ngaglik, Kecamatan Batu, Malang. Museum ini tidak terlalu jauh jaraknya jika kalian menempuh perjalanan dari Universitas Brawijaya Malang, bagi yang membawa kendaraan pribadi baik itu mobil ataupun motor, bisa dimanfaatkan untuk berkeliling - keliling kompleks arena Jatim Park yang berdekatan dengan museum ini, ataupun juga bisa menikmati wisata petik apel di kebun apel, namun untuk yang tidak membawa kendaraan pribadi bisa menggunakan sarana transportasi online hanya berkisar Rp. 50.000. Museum angkut mempunyai luas sekitar 3,8 hektar di lereng Gunung Panderman.
         Museum ini adalah satu-satunya museum di Indonesia yang memiliki beragam koleksi sarana transportasi yang lengkap dari seluruh dunia. Koleksi mobil dan motor yang ada di dalamnya saat ini merupakan sarana transportasi yang langka dan sudah jarang ditemui dimanapun.
          Museum Angkut berdiri pada tanggal 9 Maret 2014 yang juga dibangun dan dikelola oleh Jawa Timur Park Group yang  telah membangun Batu Secret Zoo, Jatim Park I, II, dan III, Batu Spectacular, Eco Green Park, Predator Fun Park, The Bagong Adventure, dan Museum Satwa.  Tempat ini cocok digunakan untuk belajar mengetahui informasi dan sejarah kendaraan di berbagai dunia.

Museum Angkut sendiri terdiri dari beberapa bagian yaitu :
a.   Zona Edukasi.
    Saat pertama kali masuk ke dalam museum ini, pengunjung akan disambut dengan banyaknya kendaraan masa lampau seperti mobil-mobil dan motor-motor dari zaman ke zaman dan ada juga mobil Chrysler Windsor Deluxe yang sering digunakan Presiden Ir. Soekarno dan helikopter pertama kepresidenan Indonesia Bell 47J, yang didapatkan sebagai bagian dari barter politik antara presiden Ir. Soekarno dengan pemerintah USA untuk pembebasan agen CIA allen pope yang terlibat pemberontakan PRRI/Permesta di Laut Ambon.


                                       
                                          doc : pribadi

b.   Zona Alat Transportasi Indonesia
      Di zona ini ada bermacam jenis kendaraan seperti onthel yang berjejer rapi, motor-motor tua yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri, kereta kencana berkabin yang pada masanya dimiliki oleh kaum elit sosial seperti bangsawan jawa ataupun diluar jawa, dan ada juga patung pembalap terkenal Valentino Rossi beserta mobil balap kesayangannya.





                                          doc : pribadi

c.  Zona Runway 27 Airport.
    Di zona ini akan banyak ditemui berbagai macam jenis pesawat seperti LA-4-200 berwarna kuning dan B206LR berwarna merah, tidak ketinggalan juga pesawat Republik Indonesia Boeing 737-200 yang sering digunakan pada masanya. Pesawat boeing 737-200 adalah pesawat yang sering digunakan oleh Presiden Indonesia, di pesawat itu kita juga dapat memasukinya secara bergantian dan melihat bagian-bagian yang ada dalam pesawat tersebut, seperti ruang kerja, ruang bersantai, dan ruang makan presiden, yang lebih menariknya lagi kita juga bisa berfoto dengan presiden ketiga kita yaitu B.J Habibie, meskipun hanya dengan patung yang menyerupai beliau. Dengan adanya patung dari beliau sendiri ini dimaksudkan agar kita mengenang jasanya dalam mempopulerkan pesawat pertama yang ada di Indonesia bertipe N250.




                                                    doc : Pribadi

d.  Zona Pecinan dan Sunda Kelapa.
    Bagi kalian yang menyukai sejarah orang-orang tionghoa dan Belanda zaman dahulu,disini akan disajikan suasana lingkungan tionghoa pada zaman dahulu, dan juga kendaraan seperti andong, bajaj, dan kapal-kapal yang digunakan para pedagang di Sunda Kelapa atau Batavia itu sendiri.

 

 

                                                    doc : Pribadi

e.   Zona Gengster Town. 
     Bagi yang suka mengumpulkan foto yang instagramable, zona ini paling cocok digunakan untuk berfoto dan berselfi ria, karena zona ini dibuat seperti background film-film kota gengster pada umumnya.

                                          Doc : Pribadi

f.  Zona Eropa.
    Bagi kalian yang menyukai keindahan Negeri Eropa, di area ini selain menampilkan koleksi mobil-mobil Eropa, kalian juga dapat berfoto dan berselfi ria dengan berlatar belakang tempat-tempat yang ada di Eropa, contohnya seperti Menara Eifel (Paris), London Market Hall (London), Tembok Berlin (Jerman), dan yang lainnya.


                                                    doc : pribadi
g.    Zona Istana Buckingham.
      Bagi kalian yang menyukai negara Inggris, di area ini akan seperti merasa berada di Istana          Buckingham yang dilengkapi dengan berbagai alat transportasi khas Inggris.

                                                    doc : pribadi

h.    Zona Las Vegas. 
     Disini pengunjung akan merasa berada di kota yang terkenal dengan julukannya kota judi yang terletak di Amerika Serikat. 
i.     Zona Pasar Apung.
     Surga untuk para pecinta kuliner dan pengoleksi barang-barang unik di seluruh Indonesia ada di sini. Area ini banyak menyediakan berbagai souvenir khas dari Museum Angkut yang dapat dijadikan oleh-oleh dan juga berbagai macam makanan tradisional. Zona ini merupakan titik terakhir bagi pengunjung untuk berstirahat dan beribadah karena di area ini juga tersedia musholla.


                                          doc : pribadi

Museum Angkut mulai dibuka pukul 12.00 s/d 20.00 wib saat hari senin-sabtu, sedangkan hari minggu saat waktu kunjungan lebih ramai dari biasanya museum ini telah dibuka pukul 10.00 s/d 20.00 wib. dengan harga tiket yang dikenakan pada hari biasa (senin-kamis) Rp. 71.000, sedangkan akhir pekan (Jumat-Minggu/tanggal merah) Rp. 100.000. Jika pengunjung membawa tambahan kamera sendiri, pengunjung diwajibkan untuk membayar biaya tambahan sebesar Rp. 30.000. Oh ya sebagai info tambahan buat pengunjung yang berasal dari luar kota Malang yang ingin berkunjung ke Kota Malang maupun sebaliknya yang berasal dari Malang ingin berkunjung ke Semarang dan sekitarnya (via jawa timur-jawa tengah ataupun sebaliknya) selain bisa menggunakan jalur kereta api, kita juga bisa menaiki jasa transportasi travel yang dapat diantar ke tempat penginapan atau tempat tujuan langsung, saya merekomendasikan untuk menggunakan jasa travel megantara trans travel yang dapat dihubungi lewat website https://malangsemarang.com/ , diwebsite itu sudah dijelaskan tempat tujuan dan tarif yang dikenakan.
Selamat berkunjung, dan semoga info ini bermanfaat ya, terima kasih... 












Merayakan Kemerdekaan dan Hari Istimewa sambil Menikmati Indahnya The Lawu Park

Hai kawan, traveling kali ini adalah pengalaman berkesan yang aku rasakan, karena traveling kali ini adalah momen dimana aku me...