Senin, 03 Desember 2018

Semarang sore ini.

03 desember 2018
Langit gelap pekat, rintik-rintik hujan mulai turun membasahi sepanjang jalan semarang sore ini. Aktifitas tetap seperti biasanya dan jam sudah menunjukkan pukul 15.00, satu jam lagi waktunya untuk ku pulang kerumah setelah seharian menghabiskan waktu didepan komputer kerjaku.
Kukira hari ini tetap seperti hari-hari biasanya, yg hanya hujan sebentar  kemudian langit terang kembali dan mendukung ku untuk bersantai dirumah secepatnya.
Namun kali ini sang pencipta bumi dan seisinya berkata lain, hujan tetap turun semakin deras disertai angin kencang, dan beberapa pohon tumbang dibeberapa jalanan kota Semarang. Tepat pukul jam 16.45 kuberanikan untuk pulang dan menaiki kendaraan roda duaku dan berharap semoga ia bersahabat sampai kerumah. Ternyata beberapa meter baru saja ku jalan, sudah disambut oleh genangan air dijalanan pintas yang biasa kulewati, setelah keluar dari gang lain, kemudian beberapa meter lagi ku disambut oleh lampu lalu lintas yang mati karena memang baru saja listrik mati saat hujan turun yang membuat semrawut jalanan dan beberapa batu-batu yang jatuh, beberapa meter kemudian disambut lagi oleh macetnya jalanan kendaraan roda dua dan empat , berhimpit-himpit dan berdesak-desakkan dijalanan yg kulalui sambil merasakan dinginnya udara, daun-daun dan ranting-ranting yang telah jatuh karena angin kencang. Perjalanan yg begitu sangat melelahkan , dingin, dan menakutkan.
Sampai maghrib pun tiba , aku pun bergegas untuk mampir sebentar dipom bensin yg kulewati, dan menyempatkannya untuk sholat sebentar, karena aku percaya Allah pasti akan memberikan ku dan orang-orang yang aku sayangi keselamatan karena mereka melewati sore ini dengan penuh perjuangan. Aku masih beruntung karena aku tidak menemui pohon tumbang yang mewarnai perjalananku dan air-air yang mengenang sampai ketinggian lutut orang dewasa, dan juga tempat bekerja sekarang yang sangat layak bahkan tidak lagi ada drama-drama kebanjiran dan knalpot rusak karena kemasukan air lagi. Padahal bisa saja jika Allah menghendaki ia bisa mengambil nyawa kita saat keadaan yg menakutkan seperti ini, namun ia masih ingin tetap memberikan kesempatan kita untuk tetap bersujud kepadanya dan memohon ampunannya.
Oh allahku, Yang maha segalanya.
Terima kasih atas kesempatan yg telah engkau berikan sampai malam ini, masih diizinkan untuk bertemu kedua org tuaku, menikmati kasurku yang empuk,meskipun ini adalah kesempatan yg sekian kalinya engkau berikan setelah beribu-ribu kesulitan yg aku lewati. Aku sangat percaya bahwa sebuah perjuangan yg berat akan dibalas dengan sebuah kebaikan tentu dgn usaha kita sendiri.
Aku sangat bersyukur karena sekarang telah diberikan tempat kerja yg lebih  baik dengan beberapa harapan yg aku inginkan  juga yg sudah terwujud, juga teman-teman disekelilingku yang teramat baik untukku. Dan aku percaya bahwa sesudah kesulitan pasti ada kemudahan (QS. Al Insyirah : 5-6).
Wahai manusia - manusia yg masih diberikan kesempatan untuk sampai  dirumahmu dgn selamat malam ini, cukupkah kejadian sore ini menjadikan bahan renungan untuk kalian agar segera berubah menjadi lebih baik, dan menjadikan sisa-sisa waktu yg kalian miliki di dunia ini untuk lebih bermanfaat dan berguna. Tentunya lebih mendekatkan diri lagi kepada yg telah memberikan kehidupan sampai saat ini.

Merayakan Kemerdekaan dan Hari Istimewa sambil Menikmati Indahnya The Lawu Park

Hai kawan, traveling kali ini adalah pengalaman berkesan yang aku rasakan, karena traveling kali ini adalah momen dimana aku me...